Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi.
1.Organ Reproduksi
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin).
Ovarium
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 – 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi.
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.
Saluran reproduksi
Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina.
Oviduk
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
Uterus
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
Organ reproduksi luar
Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang. Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris.
Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan penis, namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.
2.Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer.
Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak dilanjutkan sampai bayi perempuan tumbuh menjadi anak perempuan yang mengalami pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman).
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar 1 juta oosit primer. Ketika mencapai pubertas, anak perempuan hanya memiliki sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya.
Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupaakn oosit yang berukuran normal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar pertama (polosit primer).
Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II (meiosis kedua). Namun pada meiosis II, oosit sekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma masuk ke oviduk, meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu sel kecil yang disebut badan polar kedua (polosit sekunder). Badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium.
Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur (folikel) merupakan sel pembungkus penuh cairan yang menglilingi ovum. Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan perubahan oosit primer menjadi oosit sekunder hingga terjadi ovulasi. Folikel primer muncul pertama kali untuk menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel primer berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang). Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Jika tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan.
3.Hormon pada Wanita
Pada wanita, peran hormon dalam perkembangan oogenesis dan perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salah satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalah dalam siklus menstruasi.
Siklus menstruasi
Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi sekitar 28 hari. Pelepasan ovum yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi, yang berkaitan dengan adanya kerjasama antara hipotalamus dan ovarium. Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran hormon-hormon yang mempengaruhi mekanisme siklus menstruasi.
Untuk mempermudah penjelasan mengenai siklus menstruasi, patokannya adalah adanya peristiwa yang sangat penting, yaitu ovulasi. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (½ n) menstruasi. Untuk periode atau siklus hari pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama menstruasi. Siklus menstruasi dikelompokkan menjadi empat fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi.
Fase menstruasi
Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari dinding uterus yang menebal (endometrium). Lepasnya ovum tersebut menyebabkan endometrium sobek atau meluruh, sehingga dindingnya menjadi tipis. Peluruhan pada endometrium yang mengandung pembuluh darah menyebabkan terjadinya pendarahan pada fase menstruasi. Pendarahan ini biasanya berlangsung selama lima hari. Volume darah yang dikeluarkan rata-rata sekitar 50mL.
Fase pra-ovulasi
Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin. Gonadotropin merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH. Adanya FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh sampai hari ke-14 hingga folikel menjadi matang atau disebut folikel de Graaf dengan ovum di dalamnya. Selama pertumbuhannya, folikel juga melepaskan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali (proliferasi) sel-sel penyusun dinding dalam uterus dan endometrium. Peningkatan konsentrasi estrogen selama pertumbuhan folikel juga mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifta basa. Lendir yang bersifat basa berguna untuk menetralkan sifat asam pada serviks agar lebih mendukung lingkungan hidup sperma.
Fase ovulasi
Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama fase pra-ovulasi menyebabkan reaksi umpan balik negatif atau penghambatan terhadap pelepasan FSH lebih lanjut dari hipofisis. Penurunan konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis melepaskan LH. LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf. Pada saat inilah disebut ovulasi, yaitu saat terjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf dan siap dibuahi oleh sperma. Umunya ovulasi terjadi pada hari ke-14.
Fase pasca-ovulasi
Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder karena pengaruh LH dan FSH akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen (namun tidak sebanyak folikel de Graaf memproduksi estrogen) dan hormon lainnya, yaitu progesteron. Progesteron mendukung kerja estrogen dengan menebalkan dinding dalam uterus atau endometrium dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium. Progesteron juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara. Keseluruhan fungsi progesteron (juga estrogen) tersebut berguna untuk menyiapkan penanaman (implantasi) zigot pada uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan.
Proses pasca-ovulasi ini berlangsung dari hari ke-15 sampai hari ke-28. Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan. Korpus albikan memiliki kemampuan produksi estrogen dan progesteron yang rendah, sehingga konsentrasi estrogen dan progesteron akan menurun. Pada kondisi ini, hipofisis menjadi aktif untuk melepaskan FSH dan selanjutnya LH, sehingga fase pasca-ovulasi akan tersambung kembali dengan fase menstruasi berikutnya.
4.Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiata. Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudah korona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalam korona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit sekunder.
Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan atau senyawa tertentu, sehingga terjadi aktivitas yang saling mendukung.
Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan:
hialuronidase
Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.
akrosin
Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida.
antifertilizin
Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder.
Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizin yang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi :
- Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.
- Menarik sperma secara kemotaksis positif.
- Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya. Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit sekunder , sehingga dari seluruh proses meiosis I sampai penyelesaian meiosis II dihasilkan tiga badan polar dan satu ovum yang disebut inti oosit sekunder.
Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti (nukleus) pada kepala sperma akan membesar. Sebaliknya, ekor sperma akan berdegenerasi. Kemudian, inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) akan bersatu menghasilkan zigot dengan 23 pasang kromosom (2n) atau 46 kromosom.
5.Gestasi (Kehamilan)
Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam perjalannya ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula.
Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit. Tahap ini disebut blastula, dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel (blastosol). Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
Sel-sel bagian luar blastosit
Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan membantu implantasi blastosit pada uterus. Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-sel trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk mencerna serta mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrien tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-sel trofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas beserta sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan.
Berbagai macam membran kehamilan berfungsi untuk membantu proses transportasi, respirasi, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama embrio hidup dalam uterus. Selain itu, adanya lapisan-lapisan membran melindungi embrio terhadap tekanan mekanis dari luar, termasuk kekeringan.
Sakus vitelinus
Sakus vitelinus (kantung telur) adalah membran berbentuk kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm (lapisan terdalam pada blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah pertama embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion.
Korion
Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. Korion membentuk vili korion (jonjot-jonjot) di dalam endometrium. Vili korion berisi pembuluh darah emrbrio yang berhubungan dengan pembuluh darah ibu yang banyak terdapat di dalam endometrium uterus. Korion dengan jaringan endometrium uterus membentuk plasenta, yang merupakan organ pemberi nutrisi bagi embrio.
Amnion
Amnion merupakan membran yang langsung melingkupi embrio dalam satu ruang yang berisi cairan amnion (ketuban). Cairan amnion dihasilkan oleh membran amnion. Cairan amnion berfungsi untuk menjaga embrio agar dapat bergerak dengan bebas, juga melindungi embrio dari perubahan suhu yang drastis serta guncangan dari luar.
Alantois
Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari). Tali pusar menghubungkan embrio dengan plasenta pada endometrium uterus ibu. Di dalam alantois terdapat pembuluh darah yang menyalurkan zat-zat makanan dan oksigen dari ibu dan mengeluarkan sisa metabolisme, seperti karbon dioksida dan urea untuk dibuang oleh ibu.
Sel-sel bagian dalam blastosit
Sel-sel bagian dalam blastosit akan berkembang menjadi bakal embrio (embrioblas). Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar yang terdiri dari lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Permukaan ektoderm melekuk ke dalam sehingga membentuk lapisan tengah (mesoderm). Selanjutnya, ketiga lapisan tersebut akan berkembang menjadi berbagai organ (organogenesis) pada minggu ke-4 sampai minggu ke-8.
Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpa dan kelenjar kelamin. Endoderm akan membentuk organ-organ yang berhubungan langsung dengan sistem pencernaan dan pernapasan.
Selanjutnya, mulai minggu ke-9 sampai beberapa saat sebelum kelahiran, terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa ini disebut masa janin atau masa fetus.
6.Persalinan
Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkala hingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan kepekaan dan aktifitas uterus sehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktor-faktor hormonal dan faktor-faktor mekanis.
Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus, yaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin.
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus.
Oksitosin
Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin. Oksitosin berfungsi untuk kontraksi uterus.
Prostaglandin
Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus.
Relaksin
Relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan.
7.Laktasi
Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada persediaan susu dari ibu. Produksi air susu (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu (payudara) ibu. Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa (jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang.
Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-saluran kelenjar payudara tumbuh dan bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan lemak disekitarnya juga bertambah besar. Walaupun estrogen dan progesteron penting untuk perkembangan fisik kelenjar payudara selama kehamilan, pengaruh khusus dari kedua hormon ini adalah untuk mencegah sekresi dari air susu. Sebaliknya, hormon prolaktin memiliki efek yang berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dari minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga memiliki sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu.
Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita
Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
Kanker genitalia
Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.
Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.
Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.
Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
Infeksi vagina
Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.
duh ….. makacih banget ya buat guru ngeblog ? lam kenal
SukaSuka
Rumit banget ya Pak ,,,, visit my blog juga ya .. kapan2 aja Pak, kalo Pak guru lagi gak cibuk ,, xixixi ..
SukaSuka
baguss…..mkcih ya! aq bsa lebih mudah memahami….he2…he2….kalau boleh usul ne pak guru, di blog ini disaJIKn tentang gastrula juga donk…..
SukaSuka
makasih banyak ya, infonya sangat bermanfaat!!! nggak pa2 kan kalo buat disebarin lagi….? soalnya sy juga punya murid-murid yang butuh info ini.
SukaSuka
makasih bLog’A,, saya bisa presentasi di depan kelas dengan baik karena bLog ini,,
SukaSuka
bapak/ibu guru yg terhormat..
kalo artikel tentang pemantauan tumbuh kembang reproduksi wanita sepanjang daur kehidupannya ada ga?
mohon bantuannya ya..
kirim ke email aja kalo ada..
trimakasih =)
SukaSuka
weits..kirim ke aja zee_depkes@yahoo.com ya pak guru.. =)
SukaSuka
bagaimana mekanisme hormon estrogen bisa menyebabkan pertumbuhan sel abnormal pada kanker seviks?
SukaSuka
mkch yoUwZzz TaZ kTrNganX d aTaz
bGuz nGetZs
tHe jD nGrti,mDhaN za uJian tTg RepRodUktiOn sYzteM bZk sCCess
SukaSuka
Wahh Berrmanfaat banget Pa!!!!!!!
Makasih banyak PA. . .
SukaSuka
thx ya pak guru … saya gak pusing mikirin ni tugas
SukaSuka
thx bgd ia bwd gorongeblog …
aq jd bza nyelesain tgas dgn nlai yg tinggi …
hehehhehehhehehhe …
lam knal ia //
SukaSuka
sy ersa,
baru gabung. produksi sel telur apa bisa diperbanyak ya? jadi bisa hamil kembar gitu…, kalo saya minum obat penyubur sejenis profertil apa masih bisa kemungkinan?
SukaSuka
MANTAP.TAP.TAP….
TOP ….!!!
SukaSuka
makasieH beud iiaa…
ieLmu.na sangad br.manfaat beud Lho…
SukaSuka
kRim k. email q. ajjh
iaa bpk / ibu guru ng’bLOog
d. cluvers_salis@yahoo.co.id
okeii…
SukaSuka
gud…..gud…..
lagi belajar biology nih!byar mantep untuk UnaS
Thanks bpk….ibu
SukaSuka
ok jga infonya
biolgy ternyata nggak bikin orang jdi jijik yee mlahan seru lagi
SukaSuka
mksh bgt pak guru..
materinya bner2 ngebantu aku..
SukaSuka
kalau bisa materi ipa buat kelas 9 bagian penyakit-penyakit pada reproduksi ditambahin donk pak.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,
SukaSuka
MANTAPPPPPPPPPPPPPPPZZZ,perlu d cobain tuch
SukaSuka
wew!!
SukaSuka
saya mau tau lebih rinci tentang ganguan pada reproduksi wanita ..
jika pak guru bisa beri saya yang lebih rinci . thanks banget
buat tugas kuliah saya
SukaSuka
ini bru peljran ………………………
SukaSuka
pa ko gambarnya kurang lengkap?
SukaSuka
wawww…….makch yuach ats pengetahuannya
SukaSuka
mkci… aqu jd bisa ngrjaind tugaz bio dech…
SukaSuka
maksih ya,,,,
di tambah relevansinya,,,
SukaSuka
mksih ya ats smua ilmu yg d brikn….aq jd gmpang krjakan tugasnya..
mantapppppppppppppppp……
SukaSuka
makasih yah infonya guru !!
SukaSuka
hmmm…. ini bagus banget ….. i like it.
SukaSuka
huhuhuy
asyik ath ny
erhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ta sha anu hoyong nyobaan thea teh sha nami na ???????????????????????
SukaSuka
lo bisa materi tntng alat rproduksi nya lbih ditail gy,,,,,,,
SukaSuka
thnks atas infonya
SukaSuka
Terima kasih atas informasi yang sangat berguna bagi saya, blognya juga sudah oke…. saya yang harus banyak berguru pada anda !!!!
SukaSuka
terimakasih, atas bantuannya, karena kamu aq bisa xelesain tugas sekolah,
makacieeeeeeech bwangeeeeets….
SukaSuka
beeehhh,,,mkassiiihh atas kterangan d atas yh pak,,!!
jdi gampang deh tugasnyaaa,, 😀
SukaSuka
Makasih ya infonya lumayan buat bahan ujian
SukaSuka
makasih yaa buat guru ngeblog ..
blog dari guru sangat membantu..
🙂 🙂 😛
SukaSuka
kalau boleh pak, beri materi pelajaran ipa kelas 9 tentang sistem eksresi pada manusia, lengkap dengan gambar, dan penyakit nya.
SukaSuka
Kak ~!! ^^;;
Makasih banget artikel itu sangatt membantuku, hehhehe
SukaSuka
thanks ya pak
SukaSuka
Thankyou!!!!!
SukaSuka
ihh wouw semua tentang sistem reproduksi bagi manusia ( khususny pd wanita ) ternyata banyak juga iia …
SukaSuka
tambahin donk yng laen kurang neee
SukaSuka
trimakasih banyak y bapak/ibu guru…
krna bapak/ibu guru aku jadi tau sistem reproduksi pada manusia…
SukaSuka
uhm.. ,makasih ya.
infonya dikutip buat bikin tugas, kdi musti izin k pemiliknya dulu..
SukaSuka
akhir.x nemu juga……..??
duch,,,
capek.x…??
payah….???
SukaSuka
maksih banget
sangat membantu
SukaSuka
pak, tentang tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidupan dong
SukaSuka
terima kasih banyak atas ilmunya
SukaSuka
minta y tuk jd bahan pelajaran
SukaSuka
mkch bngeeeeett eaaa ….!!!
nee,, sngatt mmbntuu bwt aqhuu …!!!
tgass qhu,, cLcae cmuaa …!!
thank’z very much ..!!
😀
SukaSuka
Bw!at,tmn 2 q syukur ‘lah apa yg tlah kmu trma y’g di bri k’n Allah kpda kta..;-)..
Bwat,scol q di smp ngri 1 lima puluh ,,,
Slalu brjaya and slalu teratur dlm bljr… Smga slalu m’kmum spanjang masa..
{r’maaad go”okill}
SukaSuka
sedapnyaaa…………..
plajaran biologi nihh………
tak tahan qqqqqqqqqq,……..
SukaSuka
hmp.. menarik banged niih.. I LIKE 😀
SukaSuka
makasih iyah pak jadi ga sulit untuk belajar
SukaSuka
enekkknyyya………
plajaran biologi…………
jd lupa deh ke yang lain
SukaSuka
bgs informasih nya
SukaSuka
trimzzzzz………….
saya sudah mndapat yg slama iny saya cari…………1 x lagie makasih ea………..
SukaSuka
tkz infox
SukaSuka
tolong lah , tentang tahap-tahap perkembangan manusia …
susah bgt …
bsok saya ada ujian … 🙂
SukaSuka
oh iya lupa ….
kalau prlu sampai detail ya …
biar bnyk yg gk bingung …
thanks …. 🙂 🙂
SukaSuka
bagus nih bahasannya, mau saya pake buat bikin makalah IPA .. makasih yaa 🙂
SukaSuka
Gambarnya kurang lengkap….
SukaSuka
weewwwwwwwwwwwwww/……………………. ribet ya organ2 nya perempuan tuh, pusing,, kebnyakan istilah2 aneh.. biologi biologi,, ckckcckkck..
alhamdulillah aja deh masih dapat kesempatan untuk bisa belajar, walaupun sedikt rumit,,, hehhe…..
SukaSuka
tulis juga dong pak, tentang masalah gangguan sistem reproduksi
SukaSuka
makasih banyak, ini sangat membantu saya.
SukaSuka
Kuy asyk bngt blajr biolgy,,seru pak bl0g nya..hehe
brkat bl0g nhe qu bsa ngrjakn tgas.
SukaSuka
bagus bgt pak,tp dtambah lbih lg ya dikirim d email saya terima kasih
SukaSuka
saya sudah 5 bulan tidak mengalami menstruasi. apakah itu bisa termasuk gangguan amenore sekunder ?? dan apa yang harus saya lakukan. apakah itu berbahaya ?? dan bagaimana dengan kista ???
SukaSuka
Rasanya Guru ngeblog ini selalu membantu gue dri smp kelas 1 sampai kelas 3 skrg ..
ckckck .. Makasih Guru Ngeblog, jadinya aku tinggal copas aja deh,
Thanks, ini blog pengetahuan terbaik !!
SukaSuka
makasi banyak ya, ini sangat membantu 🙂
SukaSuka
makaZZih banget buat guru ngeblok berkat infonya nilaiku bertambah
SukaSuka
saya cuma mau tanya, kenapa yaaa tiap saya lagi menstruasi gitu ,,, mesti bawah perut saya tu terasaa sakiiiit gitu, dan giman solusi penyembuhan rasa sakit itu. agar sakit nya tu tidak berlebih-lebihan.
thaks.
SukaSuka
makasih ya . . . . . . . . .
SukaSuka
pak lengkapi lah dengan fungsinya
SukaSuka
Mangstab
SukaSuka
mkasih atas info.x….semoga maklah qw cpat jdi
SukaSuka
Minta alamat email. Saya mau bertanya bisa tdk situs ini di kirim ke email saya, tolong jawapan lewat email saya
fxrobby@gmail.com
terima kasih
hormat saya
fx robby j r aipassa
SukaSuka
Wiiiiiii… Kereeen 😀 Thanks, ya 😉
SukaSuka
mks kpd guru2 biologi atas pengajaran yg lbh relevan lagi k depan……………
SukaSuka
Thank You ……..
Dr.Bernandy Y E Kawatu M.TY
SukaSuka
saya menyukai ini
SukaSuka
Pak makasih karena penjelasannya udah detail banget tapi yg aku cari masih gak ada pak. Kira2 pembuluh darah apa saja pak yang ada di sistem reproduksi wanita?
SukaSuka
Trims pak! Lumayan untuk tambah informasi.
SukaSuka
Ini materi favorit sy
SukaSuka
maksih yh pak 🙂
SukaSuka
Mengapa proses kehamilan terletak d dalam endometrium (lapisan luar) bukan d lapisan dalam?
SukaSuka